31 Oct 2022
Menanti Keputusan Kenaikan Fed Rate, IHSG Berpotensi Koreksi
StockWatch (Jakarta) - Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/10) diperkirakan bergerak melemah. Demikian dikemukakan tim analis pasar modal Samuel Sekuritas Indonesia, dalam laporan riset hari ini.
Senin pagi ini, Indeks Nikkei dibuka menguat sebesar 1,52%, sedangkan KOSPI dibuka melemah 1,43%. “ Kami memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan tren koreksi pada hari ini, seiring dengan sentimen beragam dari bursa global dan bursa regional,” tulis tim analis pasar modal Samuel Sekuritas.
Sementara pada penutupan Jumat (28/10), pasar AS bergerak menguat. Dow Jones menguat 2,59%, S&P 500 naik 2,46%, dan Nasdaq melesat 2,87%.
Perhatian pasar global pada minggu ini akan tertuju pada potensi kenaikan Fed Rate sebesar 75 basis poin. Selain itu, akan ada rilis data nonfarm payroll dengan ekspektasi berada di 200,000.
Minggu ini juga akan ada rilis laporan keuangan sejumlah emitan seperti ConocoPhillips (COP US), Qualcomm (QCOM US), dan Eli Lily (LLY US).
IHSG pada Jumat (28/10) ditutup melemah 0,5% ke level 7.056, dengan net buy sebesar Rp1,4 triliun. Di Pasar Reguler asing mencatatkan net buy sebesar Rp145,6 miliar, dan di Pasar Negosiasi tercatat net buy sebesar Rp1,3 triliun.
Angka net buy asing tertinggi di Pasar Reguler dicatatkan oleh BBRI sekitar Rp181,4 miliar. Disusul BUMI sebesar Rp92,3 miliar, dan BBCA sebesar Rp89,1 miliar).
Sementara itu, angka net sell asing tertinggi di Pasar Reguler dicetak oleh ASII sebesar Rp50,2 miliar, ADRO sebesar Rp43,8 miliar, dan MDKA sekitar Rp40 miliar. Top leading movers adalah saham TLKM, BBRI, dan BBCA, sedangkan saham GOTO, UNVR, dan ASII menjadi top lagging movers. (yan)