04 Jun 2024

CELIOS USULKAN REVISI ATURAN TAPERA BERDASARKAN SIMULASI EKONOMI

IQPlus, (4/6) - Center of Economic and Law Studies (Celios) mengusulkan kepada pemerintah untuk merevisi Peraturan Pemerintah (PP) 21 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) karena dinilai memberatkan para pekerja. Tak hanya memberatkan pekerja dari segi iuran kepesertaan Tapera, berdasarkan simulasi ekonomi yang dilakukan Celios, aturan tersebut juga berpotensi menyebabkan penurunan produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp1,21 triliun. "Perhitungan menggunakan model Input-Output juga menunjukkan surplus keuntungan dunia usaha turut mengalami penurunan sebesar Rp1,03 triliun dan pendapatan pekerja turut terdampak, dengan kontraksi sebesar Rp200 miliar, yang berarti daya beli masyarakat juga berkurang dan menurunkan permintaan berbagai jenis sektor usaha.. kata Direktur Ekonomi Celios Nailul Huda dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin. Huda menilai iuran kepesertaan Tapera pun cukup besar dengan penghitungan persentase dari gaji atau upah. Jika pekerja berpendapatandi atas upah minimum regional (UMR), maka setiap bulan gajinya dipotong 2,5 persen. Ia menilai di tengah pelemahan ekonomi dan daya beli masyarakat, potongan tersebut memberatkan. Oleh karena itu, wajar menurut Huda apabila terdapat penolakan dari dunia usaha hingga asosiasi ojek daring. Ia juga mencermati dampak selama kebijakan Tapera berjalan, masalah backlog perumahan juga belum dapat diatasi. Sementara itu Peneliti Bidang Kajian Microeconomics Dashboard (Micdash) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Qisha Quarina menyebut Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) bisa berhasil apabila dikelola secara transparan disertai mekanisme yang baik. "Kebijakan Tapera dapat berhasil apabila terdapat transparansi dan mekanisme yang baik. Selain itu, diperlukan pula pengawasan dan evaluasi secara berkala," ujar Qisha dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin. (end/ant)
Top