30 May 2023
IHSG Diprediksi Sideways, Simak Rekomendasi Samuel Sekuritas Indonesia
StockWatch (Jakarta) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham Selasa (30/5), diperkirakan bergerak sideways. Demikian dikemukakan tim analis pasar modal Samuel Sekuritas Indonesia dalam laporan riset hari ini.
Pada Selasa (30/5) pagi, indeks Nikkei dibuka menguat tipis 0,36%, sementara KOSPI tutup hari ini. “Kami perkirakan IHSG akan bergerak sideways hari ini, mengingat sentimen beragam dari pasar global dan regional,” tulis tim analis pasar modal Samuel Sekuritas Indonesia.
Secara teknikal, IHSG membentuk hammer pada support 6,660. Potensial double bottom dengan neckline di level 6.770. Untuk hari ini, analis teknikal Samuel Sekuritas Indonesia menyukai saham UNVR, RAJA dan NSSS dengan “rating trading buy”, sementara BUMI dengan “rating trading sell”.
Sementara Bursa saham AS ditutup pada Senin (29/5) karena libur Memorial Day, sementara bursa berjangka naik Senin malam setelah pemerintahan Biden dan perwakilan dari Partai Republik mencapai kesepakatan tentatif untuk menaikkan plafon utang AS, sekaligus mencegah potensi gagal bayar.
Sementara itu, pasar Eropa menunjukkan reaksi beragam terhadap kesepakatan tentatif tersebut. DAX misalnya turun 0,2%, Stoxx 600 turun 0,1%, dan FTSE naik 0,74%. Yield UST 10T turun 0,63% menjadi 3,773%, dan indeks USD ditutup di level 104.21.
Pasar Komoditas cenderung mixed pada Senin (29/5). Minyak WTI naik 0,37% menjadi USD 72.9/bbl, Brent turun 0,3% menjadi USD 77/bbl, batu bara ditutup pada USD 140.65/ton, nikel ditutup pada USD 24.846, CPO turun 0,25% menjadi MYR 3.545, dan emas turun 0.07% menjadi USD 1.962/toz.
Pada Senin (29/5), IHSG turun 0,09% ke 6.687,10. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp422,6 miliar. Net sell asing terbesar di Pasar Reguler dicatatkan oleh BBRI Rp124,5 miliar, diikuti oleh TLKM Rp123,1 miliar, dan BBCA Rp85,1 miliar.
Adapun net buy asing terbesar di Pasar Reguler dicatatkan oleh GOTO sekitar Rp84 miliar, diikuti ADRO Rp46,2 miliar, dan UNVR Rp35,8 miliar. Top leading movers adalah TLKM, GOTO, dan KLBF, sedangkan top lagging movers adalah BYAN, BBRI, dan BUMI. (*/yan)