27 Sep 2023

Investor Berkutat dengan Suku Bunga Tinggi, Bursa Saham AS Ditutup Anjlok

StockWatch (Jakarta) - Indeks utama Wall Street ditutup jatuh lebih dari 1% pada perdagangan Selasa (26/9). Ini karena imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun mempertahankan level tertinggi dalam beberapa tahun. Indeks Nasdaq memimpin pelemahan sebesar 1,57%. Ini seiring yield US Treasury tenor 10 tahun terus bertahan di titik tertinggi sejak 2007. Sementara para investor masih berkutat dengan prospek suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama di tengah ekonomi yang memburuk. Pada Selasa (26/9), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 388,00 poin atau 1,14% menjadi 33.618,88, indeks S&P 500 anjlok 63,91 poin atau 1,47% ke 4.273,53 dan indeks Nasdaq Composite ambles 207,71 poin, atau 1,57% ke 13.063,61. Dow Jones Industrial Average membukukan persentase penurunan terbesar dalam sehari sejak bulan Maret lalu. Dow Jines, Nasdaq dan S&P500 menutup posisi di level terendah dalam tiga bulan. Hal yang menambah kekhawatiran para investor adalah potensi US Government shutdown sebagian pada weekend ini. Hal ini diperingatkan oleh lembaga pemeringkat Moody’s bahwa jika hal ini terjadi maka akan sangat menodai rating kredit negara. Keseluruhan 11 sektor S&P500 ditutup di teritori negatif, di mana sektor Utilities yang sensitif dengan kenaikan suku bunga anjlok paling dalam sebesar 3,05%. CBOE Volatility Index, atau dikenal juga dengan indeks “ketakutan” Wall Street, ditutup di level tertinggi sejak 25 Mei. Saham-saham megacap yang sebelumnya mendongkrak indeks lebih tinggi sekarang malah berbalik menyeret turun market. Saham Amazon drop 4% di tengah gugatan hukum. US Federal Trade Commission melancarkan gugatan hukum melawan peritel online tersebut dengan tuduhan bahwa Amazon telah menerapkan strategi yang tidak adil dalam melenyapkan pesaing untuk mempertahankan monopoli dengan cara-cara illegal. (*/yan)
Top