16 May 2024

PGN KOMBINASIKAN STRATEGI INTEGRASI DAN AGREGASI SAAT TRANSISI ENERGI

IQPlus, (16/5) - PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), mengombinasikan strategi integrasi dan agregasi dalam optimalisasi pemanfaatan gas bumi domestik saat masa transisi energi. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan peran availability dan accessibility energi mampu dimainkan PGN sebagai pemain utama di ekosistem gas Indonesia. Menurut dia, dengan memiliki jaringan infrastruktur gas bumi dan kemampuan pemanfaatan gas beyond pipeline, PGN ingin memastikan seluruh titik wilayah bisa semakin terpenuhi kebutuhan gasnya. "Kami melihat energi trilema sejalan dengan prinsip 4A+1S dalam jangka panjang dan PGN melakukannya dengan kata kunci yaitu integrasi dan agregasi. Integrasi atas infrastruktur PGN yang eksiting saat ini akan didekatkan dengan sumber-sumber yang ada di Pertamina yang juga menjadi customer," jelas Rosa saat Energy & Economic Outlook Gasfest 2024. Sejak 2021, PGN melihat kondisi bahwa fragmented pipeline network tidak lagi bisa mendukung kemandirian energi. "Yang dibutuhkan adalah integrasi," tambah Rosa. Dengan memanfaatkan kapasitas infrastruktur eksisting, menurut dia, maka peluang meningkatkan utilisasi gas bumi adalah 14 persen. Sedangkan, kalau digabungkan dengan dengan sumur-sumur baru, ditambah refinery dan petrochemical, maka PGN bisa meningkatkan utilisasi sebesar 48 persen. Oleh karena itu, lanjut Rosa, pergerakan skema dari fragmented menjadi integrated atas infrastruktur menjadi penting demi kepentingan nasional dan tidak hanya sekadar kepentingan bisnis PGN. "Pemanfaatan gas bumi domestik akan semakin meningkat melalui sinergi penyelarasan rencana strategis pemanfaatan gas bumi nasional dengan kerja sama PGN bersama seluruh stakeholder, regulator, dan calon pelanggan gas bumi di sisi hilir yang tentunya akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Bagaimana infrastruktur yang sudah terhubung nanti dengan calon ataupun eksisting pelanggan, kita dapat jaga performanya. Ini juga bisa mendorong pertumbuhan customer baru. Diharapkan pada 2030 ke atas terjadi keseimbangan antara supply dan demand," jelas Rosa. (end/ant)
Top