INDEKS KOMODITI SENTUH LEVEL TERTINGGI SEJAK APRIL 2023

IQPlus, (16/5) - Indikator utama untuk harga bahan mentah naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun, sehingga menghambat upaya bank sentral untuk mengurangi inflasi. Indeks Spot Komoditas Bloomberg yang melacak 24 kontrak energi, logam, dan pertanian naik tipis pada hari Rabu (15 Mei) ke angka tertinggi sejak April 2023. Bahan mentah mengalami penurunan tahun ini, didorong oleh gangguan pasokan di pasar tertentu, meningkatnya ketegangan geopolitik, dan dorongan untuk melakukan lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Minyak mentah, salah satu komponen terbesar dalam indeks, sebagian besar mendapat manfaat dari kuatnya permintaan dan kekhawatiran terhadap gangguan pasokan di Timur Tengah, sementara logam mulia seperti emas dan perak kembali menarik minat investor yang menghindari risiko. Tembaga juga meningkat. Sebelumnya pada hari Rabu, indeks harga konsumen secara keseluruhan di AS naik 0,3 persen dari bulan sebelumnya dan 3,4 persen dari tahun lalu. Tempat tinggal dan bahan bakar menyumbang lebih dari 70 persen kenaikan tersebut, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja dalam laporannya. "Secara keseluruhan, kenaikan komoditas mencerminkan siklus perekonomian yang terlambat dimana permintaan tetap kuat namun kendala pasokan masih terlihat jelas," Sam Vogel, chief operating officer Cayler Capital, mengatakan dalam email pada pertengahan April karena harga terus meningkat secara stabil. Khususnya dalam minyak, penasihat perdagangan komoditas memperkirakan "keseimbangan pasokan-permintaan yang sangat kuat di paruh kedua tahun ini". Namun, indeks ini masih berada di bawah puncak yang dicapai pada musim panas ketiga pandemi global, ketika belanja stimulus besar-besaran dan kemacetan yang meluas di seluruh rantai pasokan mendorong harga lebih tinggi. Reli pada tahun 2022 sebagian besar didorong oleh melonjaknya kontrak gas alam dan biji-bijian, yang dibatalkan oleh invasi Rusia ke Ukraina. (end/Bloomberg)