29 Nov 2024

BOS BANK SENTRAL AUSTRALIA SEBUT INFLASI TERLALU TINGGI UNTUK PANGKAS SUKU BUNGA

IQPlus, (29/11) - Bankir sentral utama Australia mengatakan inflasi inti terlalu tinggi untuk memungkinkan pemangkasan suku bunga dalam jangka pendek, yang hampir mengesampingkan keringanan bagi peminjam pada pertemuan kebijakan berikutnya pada Desember. Gubernur Bank Sentral Australia (RBA) Michele Bullock mengatakan dalam sebuah konferensi ekonomi bahwa inflasi inti sebesar 3,5 persen pada kuartal ketiga berada di atas target RBA sebesar 2 hingga 3 persen, dan kebijakan perlu tetap ketat hingga yakin kisaran target dapat tercapai. "Saat ini, inflasi dasar masih terlalu tinggi untuk mempertimbangkan penurunan target suku bunga tunai dalam jangka pendek. Masih ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengembalikan inflasi secara berkelanjutan dalam kisaran target 2 hingga 3 persen kami," kata Bullock, dikutip dari The Business Times, Jumat, 29 November 2024. "Prakiraan kami yang dipublikasikan dalam Pernyataan Kebijakan Moneter bulan November menunjukkan bahwa pengembalian yang berkelanjutanke target akan terjadi pada tahun 2026," tambahnya. Permintaan dan penawaran dalam perekonomian kembali seimbang karena biaya pinjaman yang lebih tinggi membebani pengeluaran konsumen, kata Bullock, tetapi itu akan memakan waktu. Bank sentral telah mempertahankan suku bunga tunai pada 4,35 persen selama setahun penuh, dan pasar telah melihat hanya peluang 10 persen untuk pemotongan seperempat poin pada rapat dewan berikutnya pada 10 Desember. (end/ba)
Top