17 Nov 2020

Bank Tabungan Negara Incar Rp430 Miliar dari Asset Sales Festival

StockWatch (Jakarta) - Manajemen PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) optimistis mampu meraih dana sebesar Rp430 miliar dari penyelenggaraan asset sales festival. Acara yang digelar di Medan, Bandung, Surabaya dan Makassar itu bertujuan mempercepat pemulihan aset di BBTN. Menurut Elisabeth Novie Riswanti, Direktur Remedial and Wholesale Risk BBTN, acara asset sales festival diselenggarakan secara offline dan online. BBTN mempertemukan investor, pengembang, penjual properti dan calon pembeli untuk meraup keuntungan dalam bisnis properti. Aadapun aset properti yang ditawarkan tidak saja berasal dari kredit konsumer tetapi juga dari kredit komersial termasuk aset bermasalah kelolaan Bank BTN Syariah. “Kami rutin menggelar asset sales festival untuk memberikan peluang emas kepada para investor maupun pengembang properti untuk berinvestasi pada aset-aset properti murah yang dapat dijadikan aset produktif,” kata Novie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (16/11). Novie mengatakan, saat acara asset sales festival digelar di Medan pada awal November 2020, BBTN berhasil mencatatkan pembelian dari para investor sebesar Rp70 miliar. Sementara di Bandung, aset yang ditawarkan mencapai Rp1,2 triliun dengan jumlah 10.000 unit yang mayoritas berupa aset rumah dan bangunan. Novie mengungkapkan, untuk acara sejenis yang akan digelar di Surabaya dan Makassar, BBTN berencana akan menawarkan aset sebanyak 13.733 unit, dengan nilai total Rp2 triliun. Itu terdiri dari rumah, tanah, hotel, dan proyek perumahan. “Dari sejumlah rangkaian acara Investor yang kami gelar, yang paling diminati oleh investor adalah rumah baik tanah dan bangunannya dengan rentang nilai aset dari Rp300 juta hingga Rp500 juta dan sejumlah proyek perumahan. Pilihan tersebut menyesuaikan dengan permintaan pasar atas perumahan yang masih tinggi,” jelas Novie. Dia menegaskan, BBTN akan terus melakukan penjualan aset-aset bermasalah yang tahun ini nilainya mencapai Rp11,6 triliun. Adapun dari jumlah tersebut aset yang sudah siap untuk dijual sekitar Rp7 triliun dan ditargetkan tahun ini bisa terjual sekitar Rp2 triliun. Menurut Novie, berkat pemulihan aset yang baik, pada kuartal III tahun ini Perseroan berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) net di level 2,26% dari 2,33% pada periode yang sama tahun sebelumnya. ``Kita tahun ini benar-benar ingin menjual aset bermasalah, sehingga bisa menekan NPL,`` pungkasnya. (daiz)
Top