Laba Lippo Cikarang Naik 425% pada Maret 2020

StockWatch (Jakarta) - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) meraih laba Rp793,58 miliar (Rp296 per saham) per Maret 2020, meningkat sekitar 425% dari Rp151,17 miliar (Rp217 per saham) per Maret 2019. Pertumbuhan laba LPCK ditopang oleh penghasilan lain yang mencapai Rp634,02 miliar per Maret 2020, meningkat 19.529,10% dari Rp3,23 miliar per Maret 2019. Sumber penghasilan lain tersebut, menurut laporan keuangan per Maret 2020 yang dipublikasikan di situs web Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/6), adalah kenaikan Nilai Aset Bersih (NAB) DINFRA USD yang mencapai Rp626,11 miliar per Maret 2020. LPCK, menurut laporan keuangan per 31 Desember 2019, memiliki 218.741.166 unit penyertaan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) Bowsprit Township Development USD dan 177.170.631 unit DINFRA Bowsprit Township Development IDR. Nilai total kedua investasi tersebut per 31 Desember 2019 adalah Rp 3,24 triliun. DINFRA tersebut dikelola oleh Bowsprit Asset Management PT Bowsprit Asset Management, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk.. Selain DINFRA, Bowsprit juga mengelola DIRE (Dana Investasi Real Estat), dan RDPT (Reksa Dana Penyertaan Terbatas). Penghasilan investasi DINFRA tersebut lebih besar dari pendapatan bersih LPCK yang mencapai Rp 561,69 miliar per Maret 2020, naik 43,7%, dari Rp390,79 miliar per Maret 2019. Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan LPCK juga naik 32%, dari Rp230,88 miliar menjadi Rp304,91 miliar per Maret 2020. Meski begitu, laba kotor LPCK tumbuh 60,6%, dari Rp159,91 miliar per Maret 2019 menjadi Rp256,79 miliar per Maret 2020. (yan/ba)