HARGA EMAS STABIL KETIKA INVESTOR PANTAU DATA EKONOMI

IQPlus, (28/11) - Harga emas stabil pada hari Kamis karena investor mencerna serangkaian data ekonomi pada sesi sebelumnya dan mengevaluasi kemungkinan perang tarif yang dipicu oleh kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump. Harga emas spot stabil pada US$2.636,35 per ons, pada pukul 00.13 GMT. Harga emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi US$2.635,90. Di tengah gelombang rilis data ekonomi, sorotan hari Rabu tertuju pada indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi yang sesuai dengan ekspektasi, dengan kenaikan bulanan sebesar 0,2 persen dan kenaikan tahunan sebesar 2,3 persen. Selain itu, pertumbuhan produk domestik bruto AS untuk kuartal ketiga tetap stabil di angka 2,8 persen, menurut estimasi terbaru hari Rabu, meskipun belanja konsumen mengalami sedikit revisi ke bawah. Perjuangan Federal Reserve untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen, dikombinasikan dengan kemungkinan tarif yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Trump yang akan datang, dapat membatasi kemampuan bank sentral AS untuk menerapkan pemotongan suku bunga tahun depan. Sementara itu, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum memperingatkan akan adanya pembalasan jika Trump memberlakukan tarif sebesar 25 persen, dengan alasan potensi PHK di AS dan harga konsumen yang lebih tinggi. Emas sering dianggap sebagai investasi yang aman selama periode ketidakstabilan ekonomi atau geopolitik, termasuk perang dagang. Menurut FedWatch Tool milik CME Group, pasar saat ini melihat peluang sebesar 64,7 persen dari penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve AS pada bulan Desember. Perdagangan diperkirakan sepi karena pasar AS tutup pada hari Kamis untuk liburan Thanksgiving. SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun 0,10 persen menjadi 878,55 ton pada hari Rabu. Harga perak spot sedikit berubah pada US$30,10 per ons, platinum naik 0,3 persen menjadi US$929,43 dan paladium naik 0,4 persen menjadi US$975,78. (end/Reuters)